Bismillah...π
*NUTRISI PAGI*
BOLEH JADI....
_*Boleh Jadi cara Allah Ta'ala menyayangimu bukan dengan meringankan masalahmu, tapi dengan MENGUATKAN JIWAmu sehingga sehebat apapun masalahmu kau TETAP BERTAHAN dan TAK MENYERAH.*_
_* Boleh jadi cara Allah Ta'ala menyayangimu bukan dengan mengurangi beban yang kau pikul, tapi dengan MENGOKOHKAN PUNDAKMU,* *sehingga kau mampu memikul amanah yang diberikan* *kepadamu*
_*Boleh jadi cara Allah Ta'ala menyayangimu mungkin tak dengan memudahkan jalanmu menuju sukses, tapi dengan kesulitan yang kelak baru kau sadari bahwa kesulitan itu yang akan membuatmu semakin BERKESAN dan ISTIMEWA.*_
*Semoga Seluruh Sedulur teman2 Ditaqdirkan Allah Ta'ala menjadi pribadi yg lebih bijak, lebih baik dan bermanfaat bagi sesama*
Tetap semangat dalam Kebaikan, Istiqomah dalam Ketaatan..Aamiin Yaa Robbal A'alamiin.ππ»☺
---------------
24 Rojab 1439 H
Senin, 09 April 2018
Selasa, 27 Maret 2018
BAROKAH
KEBERKAHAN
By Dudin Badrudin
Yang paling penting dalam berkeluarga, bekerja adalah keberkahan.
Keberkahan inilah yang membuat sesuatu bernilai sangat dalam, luas dan panjang kemanfaatannya sampai nanti.
Kalo diukur dg omzet ,target itu tidak identik dg berkah, yang kita cari adalah keberkahan.
Para ulama terdahulu, mencari ilmu sulit sekali satu hadits saja harus bisa jalan sebulan, tapi ilmunya berkah tembus sampai sekarang penuh manfaat
Kita ingin keluarga yang berkah, usaha yang berkah, naah demikian pula di tempat kita tempat bekerja ini.
Oleh karena itulah setiap diantara kita harus berlomba lomba untuk PDLT ( Perbaiki Diri Lakukan yang Terbaik) #pesanguru.
Orang orang yang berkata baik, berhati baik akan tenang hatinya. Tenang hati akan nampak dari raut muka, dari tutur kata serta sikap dan tulisan tulisannya.
Tapi kalo hati sudah berpenyakit kesombongan, merasa diri lebih dari yang lain, merasa berjasa, merasa berbuat, merasa berjuang. Siapapun itu hatinya gak akan nyaman karena menuntut pengakuan penghargaan penghormatan.
Kalo hati kita sudah merasa lebih dari yang lain dalam bentuk apapun, maka cenderung kata kata kita merendahkan meremehkan mempermalukan, dan itu tidak baik.
Karena tidak ada satupun diantara kita yang mau direndahkan walaupun pekerjaannya dianggap rendah secara duniawi. Maka mari kita evaluasi diri semua itu ya.
Qs Al hujrat ayat 11 dan 12
1. Jangan suka mengolok2 meremehkan mengejek karena belum tentu yang mengolok olok itu lebih baik.
2. Jangan suka mencela depan orang, sampaikan dengan baik sehingga kehormatannya terjaga
3. Dilarang keras memanggil dengan panggilan nama yang buruk
4. Dilarang berburuk sangka terhadap apapun dan siapapun. Cari seribu satu alasan untuk berbaik sangka. Kalo hati kita baik kita bisa tenang dan bisa memperbaiki.
5. Jangan suka mengorek ngorek, kekurangan kesalahan aib untuk kepuasan nafsu. tapi sekiranya kita punya tanggung jawab untuk memperbaiki adalah bukan untuk memyenangkan hati, tapi kita melihat kekurangan orang adalah amanah untuk membantu yang belum tau jadi tau, yang belum bisa jadi bisa, yang lalai menjadi ingat.
Ingat semua orang punya perasaan, jangan berghibah, jangan mengatakan seseorang dibelakang kalo ketahuan bisa sakit hati.
Ini hukumnya seperti orang yang memakan bangkai saudaranya yang sudah mati, seperti kanibal dan itu menjijikan, naudzubillah.
Sahabatku, tidak ada artinya bangunan yang bagus, nama, omzet, harta pangkat jabatan kalo kita gak nyaman, dan tidak nyaman itu biasanya masalah, masalah hati.
Ayo mari kita teruus perbaiki diri yah, tidak ada yang hebat diantara kita, tidak ada yang berjasa, yang ada adalah ini ladang amal untuk kita.
Jangan merasa berjasa dipihak manapun, jangan merasa lebih dari yang lain. Karena Allah ketika membuka aib kekurangan kita, maka kita gak ada harga sama sekali.
Fokuslah kita memperbaiki diri dan melakukan yang terbaik insya Allah akan nyaman semuanya.
Kalau nyaman, sekalipun penghasilan sedikit , bangunan gak begitu bagus kita akan nyaman.
Jagalah kehormatan satu sama lain, jaga perasaan satu sama lain, insya Allah kita akan merasakan keberkahan.
Selamat merenung, selamat perbaiki diri, selamat ber “Me Time” sahabatku semua.
Wassalam.
By Dudin Badrudin
Yang paling penting dalam berkeluarga, bekerja adalah keberkahan.
Keberkahan inilah yang membuat sesuatu bernilai sangat dalam, luas dan panjang kemanfaatannya sampai nanti.
Kalo diukur dg omzet ,target itu tidak identik dg berkah, yang kita cari adalah keberkahan.
Para ulama terdahulu, mencari ilmu sulit sekali satu hadits saja harus bisa jalan sebulan, tapi ilmunya berkah tembus sampai sekarang penuh manfaat
Kita ingin keluarga yang berkah, usaha yang berkah, naah demikian pula di tempat kita tempat bekerja ini.
Oleh karena itulah setiap diantara kita harus berlomba lomba untuk PDLT ( Perbaiki Diri Lakukan yang Terbaik) #pesanguru.
Orang orang yang berkata baik, berhati baik akan tenang hatinya. Tenang hati akan nampak dari raut muka, dari tutur kata serta sikap dan tulisan tulisannya.
Tapi kalo hati sudah berpenyakit kesombongan, merasa diri lebih dari yang lain, merasa berjasa, merasa berbuat, merasa berjuang. Siapapun itu hatinya gak akan nyaman karena menuntut pengakuan penghargaan penghormatan.
Kalo hati kita sudah merasa lebih dari yang lain dalam bentuk apapun, maka cenderung kata kata kita merendahkan meremehkan mempermalukan, dan itu tidak baik.
Karena tidak ada satupun diantara kita yang mau direndahkan walaupun pekerjaannya dianggap rendah secara duniawi. Maka mari kita evaluasi diri semua itu ya.
Qs Al hujrat ayat 11 dan 12
1. Jangan suka mengolok2 meremehkan mengejek karena belum tentu yang mengolok olok itu lebih baik.
2. Jangan suka mencela depan orang, sampaikan dengan baik sehingga kehormatannya terjaga
3. Dilarang keras memanggil dengan panggilan nama yang buruk
4. Dilarang berburuk sangka terhadap apapun dan siapapun. Cari seribu satu alasan untuk berbaik sangka. Kalo hati kita baik kita bisa tenang dan bisa memperbaiki.
5. Jangan suka mengorek ngorek, kekurangan kesalahan aib untuk kepuasan nafsu. tapi sekiranya kita punya tanggung jawab untuk memperbaiki adalah bukan untuk memyenangkan hati, tapi kita melihat kekurangan orang adalah amanah untuk membantu yang belum tau jadi tau, yang belum bisa jadi bisa, yang lalai menjadi ingat.
Ingat semua orang punya perasaan, jangan berghibah, jangan mengatakan seseorang dibelakang kalo ketahuan bisa sakit hati.
Ini hukumnya seperti orang yang memakan bangkai saudaranya yang sudah mati, seperti kanibal dan itu menjijikan, naudzubillah.
Sahabatku, tidak ada artinya bangunan yang bagus, nama, omzet, harta pangkat jabatan kalo kita gak nyaman, dan tidak nyaman itu biasanya masalah, masalah hati.
Ayo mari kita teruus perbaiki diri yah, tidak ada yang hebat diantara kita, tidak ada yang berjasa, yang ada adalah ini ladang amal untuk kita.
Jangan merasa berjasa dipihak manapun, jangan merasa lebih dari yang lain. Karena Allah ketika membuka aib kekurangan kita, maka kita gak ada harga sama sekali.
Fokuslah kita memperbaiki diri dan melakukan yang terbaik insya Allah akan nyaman semuanya.
Kalau nyaman, sekalipun penghasilan sedikit , bangunan gak begitu bagus kita akan nyaman.
Jagalah kehormatan satu sama lain, jaga perasaan satu sama lain, insya Allah kita akan merasakan keberkahan.
Selamat merenung, selamat perbaiki diri, selamat ber “Me Time” sahabatku semua.
Wassalam.
Jumat, 23 Maret 2018
Ayah dan ibu
BEDA tapi SAMA & SERUPA tapi TAK-SAMA
_Orang yang Mencintai Kita hingga dia Menutup Mata ialah..._ _*IBU*_
_Orang yang Mencintai Kita dengan tiada Ekspresi Mata ialah..._ _*BAPAK*_
__________________________________
*IBU* : _Memperkenalkan Kita kepada Dunia._
*BAPAK* : _Memperkenalkan Dunia kepada Kita._
__________________________________
*IBU* : _Membawa Kita kepada Kehidupan._
*BAPAK* : _Membawa Kehidupan kepada Kita._
__________________________________
*IBU* : _Menjaga Kita supaya tidak Lapar._
*BAPAK* : _Membuat Kita tahu Makna Lapar._
__________________________________
*IBU* : _Memberi Kita Kasih Sayang._
*BAPAK* : _Memberi Kita Tanggung Jawab._
__________________________________
*IBU* : _Mengajar Kita supaya Tidak Terjatuh._
*BAPAK* : _Mengajari Kita Bangun bila Terjatuh._
__________________________________
*IBU* : _Mengajarkan Kita Berjalan._
*BAPAK* : _Mengajarkan Kita Jalan Hidup._
__________________________________
*IBU* : _Mengajar Kita melalui Pengalamannya._
*BAPAK* : _Mengajar Kita untuk mendapatkan Pengalaman._
__________________________________
*IBU* : _Memperkenalkan Ideologi._
*BAPAK* : _Memperkenalkan Realitas._
__________________________________
*KASIH IBU* _Diketahui Semenjak Kita Dilahirkan._
*KASIH BAPAK* _Diketahui Bila Dia Sudah Tiada._
__________________________________
Kasihilah *BAPAK* Anda.
Sayangilah *IBU* Anda.
_*Selama Mereka Masih Ada*_
__________________________________
_Rumah tidak akan Berseri tanpa Kehadiran *Anak*, tapi..._
_Rumah akan lebih Sunyi bila *IBU & BAPAK* sudah tiada..._
_ini sekadar Renungan Bersama buat Kita sebagai *ANAK* dan sebagai *IBU & BAPAK* bagi Anak-anak Kita..._
Sebagai *Keluarga* kita harus...
*Saling mengingatkan,*
*Saling mengasihi bahkan*
*Saling mengampuni.*
*_Kita tidak bisa memilih / menentukan mau dilahirkan di Keluarga ini atau di Keluarga itu._*
Semua sdh dalam *RancanganNya* dan Kita tahu bahwa *Rancangan Tuhan Selalu Baik,*
*Tinggal bagaimana Pilihan kita...*
Memilih untuk...
*Bersyukur & Bahagia* atau
*Bersungut2 & Tidak Bersyukur* Sehingga *Tidak Pernah Bahagia.*
*F* _ATHER_
*A* _ND_
*M* _OTHER_
*I*
*L* _OVE_
*Y* _OU_
π¨π©π¦π§
*RENUNGAN*
*Lebih baik menangis satu kali dihadapan orang tua semasa dia Hidup*
*Dari pada menangis 1000 kali di atas Pusaranya*
oleh sebab itu sayangi dan berbaktilah kepada kedua orang tua kita
_Orang yang Mencintai Kita hingga dia Menutup Mata ialah..._ _*IBU*_
_Orang yang Mencintai Kita dengan tiada Ekspresi Mata ialah..._ _*BAPAK*_
__________________________________
*IBU* : _Memperkenalkan Kita kepada Dunia._
*BAPAK* : _Memperkenalkan Dunia kepada Kita._
__________________________________
*IBU* : _Membawa Kita kepada Kehidupan._
*BAPAK* : _Membawa Kehidupan kepada Kita._
__________________________________
*IBU* : _Menjaga Kita supaya tidak Lapar._
*BAPAK* : _Membuat Kita tahu Makna Lapar._
__________________________________
*IBU* : _Memberi Kita Kasih Sayang._
*BAPAK* : _Memberi Kita Tanggung Jawab._
__________________________________
*IBU* : _Mengajar Kita supaya Tidak Terjatuh._
*BAPAK* : _Mengajari Kita Bangun bila Terjatuh._
__________________________________
*IBU* : _Mengajarkan Kita Berjalan._
*BAPAK* : _Mengajarkan Kita Jalan Hidup._
__________________________________
*IBU* : _Mengajar Kita melalui Pengalamannya._
*BAPAK* : _Mengajar Kita untuk mendapatkan Pengalaman._
__________________________________
*IBU* : _Memperkenalkan Ideologi._
*BAPAK* : _Memperkenalkan Realitas._
__________________________________
*KASIH IBU* _Diketahui Semenjak Kita Dilahirkan._
*KASIH BAPAK* _Diketahui Bila Dia Sudah Tiada._
__________________________________
Kasihilah *BAPAK* Anda.
Sayangilah *IBU* Anda.
_*Selama Mereka Masih Ada*_
__________________________________
_Rumah tidak akan Berseri tanpa Kehadiran *Anak*, tapi..._
_Rumah akan lebih Sunyi bila *IBU & BAPAK* sudah tiada..._
_ini sekadar Renungan Bersama buat Kita sebagai *ANAK* dan sebagai *IBU & BAPAK* bagi Anak-anak Kita..._
Sebagai *Keluarga* kita harus...
*Saling mengingatkan,*
*Saling mengasihi bahkan*
*Saling mengampuni.*
*_Kita tidak bisa memilih / menentukan mau dilahirkan di Keluarga ini atau di Keluarga itu._*
Semua sdh dalam *RancanganNya* dan Kita tahu bahwa *Rancangan Tuhan Selalu Baik,*
*Tinggal bagaimana Pilihan kita...*
Memilih untuk...
*Bersyukur & Bahagia* atau
*Bersungut2 & Tidak Bersyukur* Sehingga *Tidak Pernah Bahagia.*
*F* _ATHER_
*A* _ND_
*M* _OTHER_
*I*
*L* _OVE_
*Y* _OU_
π¨π©π¦π§
*RENUNGAN*
*Lebih baik menangis satu kali dihadapan orang tua semasa dia Hidup*
*Dari pada menangis 1000 kali di atas Pusaranya*
oleh sebab itu sayangi dan berbaktilah kepada kedua orang tua kita
Minggu, 11 Maret 2018
Pepiling
Roro Ireng
" Rebutan balung tanpo isi "
tegese wong sing mung podho golek benere dhewe.. Podho adu pangerten, kabeh rumus dalil metu, nanging bener sing digolek'i ora genah pok pucuke.
Mbok wis,opo gunane rebut bener, yen kabeh podho rumongso bener.. Menang olehe opo, kalah sing dikalahke sopo, paribasan Menang dadi areng, kalah dadi awu..
Mung rugi sakabehane..
Sing waras ngalah, tegese luwih becik meneng, ora perlu ndhuwurake ego kanggo rebut bener karo wong sing kuminter. Kanthi mengkono mbokmenowo malah biso gawe tentrem ayeme kahanan..
Jare simbah, sing diarani pemenang kui ora kudu terus menang, nanging kadangkolo kudu wani ngalah, kanggo gawe ademe kahanan. Mbokmenowo ngono kui sing diarani " Menang tanpo ngasorake ".
Jaman saiki pancen okeh wong ngajak bener, nanging sithik wong sing biso nyonthoni bener.
Ayo, ora usah podho padudon rebut bener kanggo bab sing durung genah kabenerane. Sing kudu di ilmuni kui akale, dudu ilmune sing diakali..
MENANG PERNAH.. KALAH KULINO. PASEDULURAN LUWIH UTOMO
Tertib, ora kakehan pethakilan..
Urip rukun tentrem ayem..
" Rebutan balung tanpo isi "
tegese wong sing mung podho golek benere dhewe.. Podho adu pangerten, kabeh rumus dalil metu, nanging bener sing digolek'i ora genah pok pucuke.
Mbok wis,opo gunane rebut bener, yen kabeh podho rumongso bener.. Menang olehe opo, kalah sing dikalahke sopo, paribasan Menang dadi areng, kalah dadi awu..
Mung rugi sakabehane..
Sing waras ngalah, tegese luwih becik meneng, ora perlu ndhuwurake ego kanggo rebut bener karo wong sing kuminter. Kanthi mengkono mbokmenowo malah biso gawe tentrem ayeme kahanan..
Jare simbah, sing diarani pemenang kui ora kudu terus menang, nanging kadangkolo kudu wani ngalah, kanggo gawe ademe kahanan. Mbokmenowo ngono kui sing diarani " Menang tanpo ngasorake ".
Jaman saiki pancen okeh wong ngajak bener, nanging sithik wong sing biso nyonthoni bener.
Ayo, ora usah podho padudon rebut bener kanggo bab sing durung genah kabenerane. Sing kudu di ilmuni kui akale, dudu ilmune sing diakali..
MENANG PERNAH.. KALAH KULINO. PASEDULURAN LUWIH UTOMO
Tertib, ora kakehan pethakilan..
Urip rukun tentrem ayem..
Mega Proyek IBLIS
Ψ¨Ψ³Ω
Ψ§ΩΩΩ Ψ§ΩΨ±ΨΩ
Ω Ψ§ΩΨ±ΨΩΩ
Ψ§ΩΨ³ΩΨ§Ω
ΨΉΩΩΩΩ
ΩΨ±ΨΩ
Ψ© Ψ§ΩΩΩ ΩΨ¨Ψ±ΩΨ§ΨͺΩ
program iblis untuk menyesatkan umat jauh kepada Tuhannya, di muka bumi ini, *tidak terhalang oleh apapun bentuk ritual agama,* baik itu sholat, puasa, zakat, haji, bila perlu mujahadah, air mata, ataupun bentuk kekeramatan, sedikitpun tidak menghalangi iblis untuk menabur jala-jala kesesatannya dimuka bumi ini.
Kata ```IBLIS :```
_“Silahkan anda sholat, puasa, zakat, haji, bahkan silahkan anda mujahadah, menangis, siang dan malam, bila perlu sampai keluar keramatnya, tapi ingat…..!!! hati-mu jangan sampai tertanam_ *“KERENDAHAN dan NOL”,*
Karena kalau hati-mu lepas dari ```RENDAH``` dan ```NOL```, maka engkau pasti akan mengandalkan sholat-mu, menjagakan amal ibadah-mu, dan bangga diri dengan kebaikan-mu, sehingga menjadikan hati-mu penuh dengan rasa pengakuan-pengakuan, _"aku ahli ibadah,_
_aku ahli berbuat baik_
_dan aku orang yang ahli menangisi dosa,_
_bila perlu sekampung ini aku yang paling baik,_
_aku yang paling kaya”_
Secuil di dalam hati ada perasaan *```AKU*```,
secuil di dalam hati ada perasaan bangga diri (ujub),
Maka seketika itu ```IBLIS``` tertawa karena telah berhasil menanamkan bibit-bibit neraka, yang mana merupakan *mega proyeknya* ```IBLIS``` turun dimuka bumi ini bagi seluruh anak cucu Adam a.s.
program iblis untuk menyesatkan umat jauh kepada Tuhannya, di muka bumi ini, *tidak terhalang oleh apapun bentuk ritual agama,* baik itu sholat, puasa, zakat, haji, bila perlu mujahadah, air mata, ataupun bentuk kekeramatan, sedikitpun tidak menghalangi iblis untuk menabur jala-jala kesesatannya dimuka bumi ini.
Kata ```IBLIS :```
_“Silahkan anda sholat, puasa, zakat, haji, bahkan silahkan anda mujahadah, menangis, siang dan malam, bila perlu sampai keluar keramatnya, tapi ingat…..!!! hati-mu jangan sampai tertanam_ *“KERENDAHAN dan NOL”,*
Karena kalau hati-mu lepas dari ```RENDAH``` dan ```NOL```, maka engkau pasti akan mengandalkan sholat-mu, menjagakan amal ibadah-mu, dan bangga diri dengan kebaikan-mu, sehingga menjadikan hati-mu penuh dengan rasa pengakuan-pengakuan, _"aku ahli ibadah,_
_aku ahli berbuat baik_
_dan aku orang yang ahli menangisi dosa,_
_bila perlu sekampung ini aku yang paling baik,_
_aku yang paling kaya”_
Secuil di dalam hati ada perasaan *```AKU*```,
secuil di dalam hati ada perasaan bangga diri (ujub),
Maka seketika itu ```IBLIS``` tertawa karena telah berhasil menanamkan bibit-bibit neraka, yang mana merupakan *mega proyeknya* ```IBLIS``` turun dimuka bumi ini bagi seluruh anak cucu Adam a.s.
Rabu, 07 Maret 2018
Boleh direnungkan mendalam
Boleh direnungkan mendalam
Tidak ada
*"orang baik"*
yang tidak punya
*masa lalu*,
Dan tidak ada
*"orang jahat"*
yang tidak punya
*masa depan*.
Setiap orang memiliki
*kesempatan*
yang sama untuk
*berubah menjadi lebih baik*.
Bagaimanapun masa lalunya dahulu,
sekelam apa lingkungannya dulu,
dan seburuk apa perangainya di masa lampau.
Berilah kesempatan seseorang untuk
*berubah*.
Karena,
*"seseorang yang hampir membunuh Rasul pun"*
kini berbaring di sebelah makam beliau. :
*Umar bin Khattab.*
Jangan melihat seseorang dari masa lalunya..
*"Seseorang yang pernah berperang melawan agama Allah pun"*
akhirnya menjadi pedang-nya
*Allah* :
*Khalid bin Walid*
Jangan memandang seseorang dari
*status*
dan
*hartanya*,
karena
*sepatu emas fir'aun berada di neraka*,
sedangkan
*terompah Bilal bin rabah terdengar di syurga.*
*Intinya*,
Jangan memandang
*remeh*
seseorang karena
*masa lalu*
dan
*lingkungannya*,
karena
*bunga teratai*
tetap
*mekar cantik*
meski tinggal di air yang kotor.
Maka untuk jadi
*hebat*
yang diperlukan adalah
*kuatnya tekad*.
Tak perlu pusingkan masa lalu,
tak perlu malu dengan tempat asalmu,
jika kau mau.
Kau bisa menjadi laksana
*bunga teratai*
yang tinggal di air yang kotor namun tetap
*mekar mengagumkan*.
*Berubah*
dan
*bangkit*
jauh lebih
*indah*
dari pada
*diam*
dan hanya
*bermimpi*
tanpa melakukan tindakan apapun.
*INGATLAH!!!*
Jika semua yang kita
*kehendaki*
terus kita
*miliki*,
dari mana kita belajar *Ikhlas...*?
Jika semua yang kita
*impikan*
segera
*terwujud*,
darimana kita belajar
*Sabar...*
Jika setiap
*do’a*
kita terus
*dikabulkan*,
bagaimana kita dapat belajar
*Ikhtiar...*
Seorang yang dekat dengan
*Allah*,
bukan berarti tidak ada
*air mata...*
Seorang yang tekun
*berdo’a*,
bukan berarti tidak ada
*masa² sulit...*
Biarlah
*Sang Penyelenggara Hidup*
yang berdaulat sepenuhnya atas kita,
karena hanya
*TUHAN YANG MAHA ESA* lah
yang tahu waktu dan kondisi yang tepat untuk memberikan yang
*Terbaik..*
Tetap
*SEMANGAT…*
Tetap
*SABAR…*
Tetap
*IKHLAS…*
Tetap
*SYUKUR...*
Tetap
*BERDOA...*
Karena kamu sedang kuliah di *_UNIVERSITAS KEHIDUPAN..._*
Orang yang
*Hebat*
tidak dihasilkan melalui
*Kemudahan,*
*Kesenangan,*
dan
*Kenyamanan...*
Mereka dibentuk melalui
*KESUKARAN,*
*TANTANGAN*
dan bahkan
*AIR MATA*..
❤❤❤❤πͺπΌπͺπΌπͺπΌπͺπΌππΌππΌππΌππΌ✊π½π±
Tidak ada
*"orang baik"*
yang tidak punya
*masa lalu*,
Dan tidak ada
*"orang jahat"*
yang tidak punya
*masa depan*.
Setiap orang memiliki
*kesempatan*
yang sama untuk
*berubah menjadi lebih baik*.
Bagaimanapun masa lalunya dahulu,
sekelam apa lingkungannya dulu,
dan seburuk apa perangainya di masa lampau.
Berilah kesempatan seseorang untuk
*berubah*.
Karena,
*"seseorang yang hampir membunuh Rasul pun"*
kini berbaring di sebelah makam beliau. :
*Umar bin Khattab.*
Jangan melihat seseorang dari masa lalunya..
*"Seseorang yang pernah berperang melawan agama Allah pun"*
akhirnya menjadi pedang-nya
*Allah* :
*Khalid bin Walid*
Jangan memandang seseorang dari
*status*
dan
*hartanya*,
karena
*sepatu emas fir'aun berada di neraka*,
sedangkan
*terompah Bilal bin rabah terdengar di syurga.*
*Intinya*,
Jangan memandang
*remeh*
seseorang karena
*masa lalu*
dan
*lingkungannya*,
karena
*bunga teratai*
tetap
*mekar cantik*
meski tinggal di air yang kotor.
Maka untuk jadi
*hebat*
yang diperlukan adalah
*kuatnya tekad*.
Tak perlu pusingkan masa lalu,
tak perlu malu dengan tempat asalmu,
jika kau mau.
Kau bisa menjadi laksana
*bunga teratai*
yang tinggal di air yang kotor namun tetap
*mekar mengagumkan*.
*Berubah*
dan
*bangkit*
jauh lebih
*indah*
dari pada
*diam*
dan hanya
*bermimpi*
tanpa melakukan tindakan apapun.
*INGATLAH!!!*
Jika semua yang kita
*kehendaki*
terus kita
*miliki*,
dari mana kita belajar *Ikhlas...*?
Jika semua yang kita
*impikan*
segera
*terwujud*,
darimana kita belajar
*Sabar...*
Jika setiap
*do’a*
kita terus
*dikabulkan*,
bagaimana kita dapat belajar
*Ikhtiar...*
Seorang yang dekat dengan
*Allah*,
bukan berarti tidak ada
*air mata...*
Seorang yang tekun
*berdo’a*,
bukan berarti tidak ada
*masa² sulit...*
Biarlah
*Sang Penyelenggara Hidup*
yang berdaulat sepenuhnya atas kita,
karena hanya
*TUHAN YANG MAHA ESA* lah
yang tahu waktu dan kondisi yang tepat untuk memberikan yang
*Terbaik..*
Tetap
*SEMANGAT…*
Tetap
*SABAR…*
Tetap
*IKHLAS…*
Tetap
*SYUKUR...*
Tetap
*BERDOA...*
Karena kamu sedang kuliah di *_UNIVERSITAS KEHIDUPAN..._*
Orang yang
*Hebat*
tidak dihasilkan melalui
*Kemudahan,*
*Kesenangan,*
dan
*Kenyamanan...*
Mereka dibentuk melalui
*KESUKARAN,*
*TANTANGAN*
dan bahkan
*AIR MATA*..
❤❤❤❤πͺπΌπͺπΌπͺπΌπͺπΌππΌππΌππΌππΌ✊π½π±
Senin, 19 Februari 2018
Ulama Si A
⏳ *DISKUSI ULAMA SYIAH DENGAN ULAMA ISLAM YANG BEGITU SINGKAT*
πTelah diadakan diskusi antara delapan ulama Syiah dengan ulama ISLAM (Ahlus Sunnah) atas undangan Presiden Iran.
Diskusi ini diadakan untuk mengetahui titik perbedaan antara dua kelompok tersebut.
Ketika seluruh ulama Syiah telah hadir, akan tetapi tidak ada satu pun ulama Sunni (Ahlus Sunnah) yang datang.
Tiba-tiba masuklah seseorang sambil membawa sendal di ketiaknya.
Para ulama Syiah terheran-heran.
Kemudian mereka bertanya : “Kenapa kamu membawa sendalmu ke dalam sini?”
Orang itu menjawab : “Saya tahu bahwa di zaman Rasulullah sholallohu'alaihiwassallam orang Syiah itu suka mencuri sendal."
Para ulama Syiah saling pandang terheran-heran akan jawaban itu.
Ulama Syiah kemudian berkata : “Bagaimana mungkin? Di zaman Rasulullah sholallohu'alaihiwassallam kan belum ada Syiah?”
Orang itu berkata lagi : *_“Kalau begitu diskusi ini telah selesai... lalu Dari manakah datangnya ajaran agama kalian, kalau di zaman Rasulullah sholallohu'alaihiwassallam tidak ada Syiah?”_*
*akhirnya Semua ulama Syiah terdiam...*
-------------------------
*_Orang yang datang membawa sendal tersebut adalah Ahmed Deedat rahimahullah. Ulama, Da’i besar, Kristolog dunia dan guru dari Dr. Zakir Naik Hafidzahullah._*
*#SYIAH BUKAN AGAMA ISLAM #*
πππpinter bgt..gak perlu diskusi bertele teleπ
πTelah diadakan diskusi antara delapan ulama Syiah dengan ulama ISLAM (Ahlus Sunnah) atas undangan Presiden Iran.
Diskusi ini diadakan untuk mengetahui titik perbedaan antara dua kelompok tersebut.
Ketika seluruh ulama Syiah telah hadir, akan tetapi tidak ada satu pun ulama Sunni (Ahlus Sunnah) yang datang.
Tiba-tiba masuklah seseorang sambil membawa sendal di ketiaknya.
Para ulama Syiah terheran-heran.
Kemudian mereka bertanya : “Kenapa kamu membawa sendalmu ke dalam sini?”
Orang itu menjawab : “Saya tahu bahwa di zaman Rasulullah sholallohu'alaihiwassallam orang Syiah itu suka mencuri sendal."
Para ulama Syiah saling pandang terheran-heran akan jawaban itu.
Ulama Syiah kemudian berkata : “Bagaimana mungkin? Di zaman Rasulullah sholallohu'alaihiwassallam kan belum ada Syiah?”
Orang itu berkata lagi : *_“Kalau begitu diskusi ini telah selesai... lalu Dari manakah datangnya ajaran agama kalian, kalau di zaman Rasulullah sholallohu'alaihiwassallam tidak ada Syiah?”_*
*akhirnya Semua ulama Syiah terdiam...*
-------------------------
*_Orang yang datang membawa sendal tersebut adalah Ahmed Deedat rahimahullah. Ulama, Da’i besar, Kristolog dunia dan guru dari Dr. Zakir Naik Hafidzahullah._*
*#SYIAH BUKAN AGAMA ISLAM #*
πππpinter bgt..gak perlu diskusi bertele teleπ
Makna Sahabat
Selamat pgi dan jalani aktivitas andA.....
Ada seorang petani mempunyai seorang tetangga yang berprofesi sebagai pemburu dan mempunyai anjing-anjing galak.
Anjing-anjing itu sering melompati pagar dan mengejar domba-domba petani.
Petani itu meminta tetangganya untuk menjaga anjing-anjingnya, tapi ia tidak mau peduli.
Suatu hari anjing-anjing itu melompati pagar dan menyerang beberapa domba, sehingga terluka parah.
Petani itu merasa tak sabar, dan memutuskan untuk pergi ke kota untuk berkonsultasi pada seorang hakim.
Hakim itu mendengarkan cerita petani itu dan berkata :
"Saya bisa saja menghukum pemburu itu, dia untuk merantai dan mengurung anjing-anjingnya, tapi Anda akan kehilangan seorang sahabat dan mendapatkan seorang musuh. Mana yang kau inginkan, sahabat atau musuh yang jadi tetanggamu?”
Petani itu menjawab bahwa ia lebih suka mempunyai seorang Sahabat.
"Baik, saya akan menawari anda sebuah solusi yang mana anda harus menjaga domba-domba anda, supaya tetap aman dan ini akan membuat tetangga anda tetap sebagai teman”.
Mendengar solusi pak hakim, petani itu setuju.
Ketika sampai di rumah, petani itu segera melaksanakan solusi pak hakim.
Dia mengambil tiga domba terbaiknya dan menghadiahkannya kepada 3 anak tetangganya itu, yang mana mereka menerima dengan sukacita dan mulai bermain dengan domba-domba tersebut.
Untuk menjaga mainan baru anaknya, si pemburu itu mengkerangkeng anjing pemburunya. Sejak saat itu anjing-anjing itu tidak pernah mengganggu domba-domba pak tani.
Sebagai rasa terima kasih atas kedermawanan petani kepada anak-anaknya, pemburu itu sering membagi hasil buruan kepada petani.
Sebagai balasannya, petani mengirimkan daging domba yang sudah dimasak buatannya.
Dalam waktu singkat tetangga itu menjadi Sahabat yang baik.
*
Saudaraku...
Law of Attraction, sunnatullah di alam semesta, berbunyi :
"Apabila Anda melakukan kebaikan, Anda pasti akan menerima balasan kebaikan yang lebih besar.
Apabila Anda melakukan kejahatan, maka pasti Anda akan mendapatkan kejahatan yang setimpal.
Jika Anda berkumpul dengan serigala, Anda akan belajar melolong.
Tapi jika Anda bergaul dengan Rajawali, Anda akan belajar cara terbang mencapai ketinggian di angkasa.
Kesimpulan yang sederhana tetapi benar, bahwa : "Anda akan menjadi seperti orang yang bergaul dekat dengan Anda".
Persahabatan tidak ada sangkut pautnya dengan harta, jabatan dan popularitas.
Persahabatan yang di dapat dari uang, pangkat dan ketenaran bukan persahabatan sejati, melainkan hanya pergaulan dangkal yang penuh kepalsuan, yang egois, materialis, dan penuh kebohongan.
Persahabatan sejati lahir dari kasih sayang, ketulusan, kepercayaan, kejujuran, kesetiaan dan kebersamaan.
Itu sebabnya persahabatan itu indah, tidak dapat di nilai dengan harta benda, dan tidak dapat di perjual-belikan.
Sebuah ungkapan :
"CARA TERBAIK UNTUK MENGALAHKAN DAN MEMPENGARUHI ORANG ADALAH DENGAN KEBAIKAN".
Ada seorang petani mempunyai seorang tetangga yang berprofesi sebagai pemburu dan mempunyai anjing-anjing galak.
Anjing-anjing itu sering melompati pagar dan mengejar domba-domba petani.
Petani itu meminta tetangganya untuk menjaga anjing-anjingnya, tapi ia tidak mau peduli.
Suatu hari anjing-anjing itu melompati pagar dan menyerang beberapa domba, sehingga terluka parah.
Petani itu merasa tak sabar, dan memutuskan untuk pergi ke kota untuk berkonsultasi pada seorang hakim.
Hakim itu mendengarkan cerita petani itu dan berkata :
"Saya bisa saja menghukum pemburu itu, dia untuk merantai dan mengurung anjing-anjingnya, tapi Anda akan kehilangan seorang sahabat dan mendapatkan seorang musuh. Mana yang kau inginkan, sahabat atau musuh yang jadi tetanggamu?”
Petani itu menjawab bahwa ia lebih suka mempunyai seorang Sahabat.
"Baik, saya akan menawari anda sebuah solusi yang mana anda harus menjaga domba-domba anda, supaya tetap aman dan ini akan membuat tetangga anda tetap sebagai teman”.
Mendengar solusi pak hakim, petani itu setuju.
Ketika sampai di rumah, petani itu segera melaksanakan solusi pak hakim.
Dia mengambil tiga domba terbaiknya dan menghadiahkannya kepada 3 anak tetangganya itu, yang mana mereka menerima dengan sukacita dan mulai bermain dengan domba-domba tersebut.
Untuk menjaga mainan baru anaknya, si pemburu itu mengkerangkeng anjing pemburunya. Sejak saat itu anjing-anjing itu tidak pernah mengganggu domba-domba pak tani.
Sebagai rasa terima kasih atas kedermawanan petani kepada anak-anaknya, pemburu itu sering membagi hasil buruan kepada petani.
Sebagai balasannya, petani mengirimkan daging domba yang sudah dimasak buatannya.
Dalam waktu singkat tetangga itu menjadi Sahabat yang baik.
*
Saudaraku...
Law of Attraction, sunnatullah di alam semesta, berbunyi :
"Apabila Anda melakukan kebaikan, Anda pasti akan menerima balasan kebaikan yang lebih besar.
Apabila Anda melakukan kejahatan, maka pasti Anda akan mendapatkan kejahatan yang setimpal.
Jika Anda berkumpul dengan serigala, Anda akan belajar melolong.
Tapi jika Anda bergaul dengan Rajawali, Anda akan belajar cara terbang mencapai ketinggian di angkasa.
Kesimpulan yang sederhana tetapi benar, bahwa : "Anda akan menjadi seperti orang yang bergaul dekat dengan Anda".
Persahabatan tidak ada sangkut pautnya dengan harta, jabatan dan popularitas.
Persahabatan yang di dapat dari uang, pangkat dan ketenaran bukan persahabatan sejati, melainkan hanya pergaulan dangkal yang penuh kepalsuan, yang egois, materialis, dan penuh kebohongan.
Persahabatan sejati lahir dari kasih sayang, ketulusan, kepercayaan, kejujuran, kesetiaan dan kebersamaan.
Itu sebabnya persahabatan itu indah, tidak dapat di nilai dengan harta benda, dan tidak dapat di perjual-belikan.
Sebuah ungkapan :
"CARA TERBAIK UNTUK MENGALAHKAN DAN MEMPENGARUHI ORANG ADALAH DENGAN KEBAIKAN".
Senin, 12 Februari 2018
TENTANG HATI
*Solusi Hidup Bahagia sampai akhir hayat dengan Theraphy hati*
JENIUSNYA RASULULLAH tentang KESEHATAN
"Sembuhkan sakit hatimu, maka akan sembuh seluruh tubuhmu"
Ada orang yang punya sakit hati yang benar-benar kronis krn :
Benci sekali........
Dendam sekali....
Tdk suka sekali...
Sedih sekali.........
Kecewa sekali.....
Semua itu dianggap serius, sampai sakitnya berdampak pada tubuh...
Begitu muncul dalam bentuk penyakit kanker, diabetes, sakit jantung, baru diatasi....
Dan yang diatasi pun hanya dipermukaannya saja...
Diatasi dengan operasi, obat Herbal.. bertahun-tahun bahkan seumur hidup, kemo, radiasi, Semua yang membuat sel-sel tubuh luluh lantak.
Tapi akar masalahnya, tidak diatasi..
Akar masalahnya adalah, hati yang sakit dan semakin rusak...
Kemudian merusak seluruh jaringan tubuh...
Darah tetap dibiarkan asam.
Kondisi tubuh asam.
Pikiran tetap stress & jiwa tdk tenang.
Dendam masih banyak,
Kecewa masih berlanjut,
Perasaan masih tdk enak jg benci masih kuat.
*SECARA TIDAK LANGSUNG, KITA MEMBUNUH DIRI SENDIRI*
Serius.....?
Ingat Rasulullah Shallallahu'alaihi wassalam.. pernah berkata :
"Ada segumpal daging yang jika ia baik, maka seluruh tubuh akan baik, dan kalau ia buruk maka seluruh tubuh akan buruk"
Itulah "H A T I"
Seharusnya ia selalu ada dalam kondisi indah dan baik.
Selalu ikhlas, menerima ketentuan ALLAH....
bersyukur, Tulus berbagi, dan Bahagia bersama...
Seperti anak yang selalu bahagia dan tertawa, seperti itulah kondisi hati kita seharusnya.
Hati perlu terus dicuci...dan di bersihkan.
*Tanda hati bersih:
Selalu bahagia atas kebahagiaan orang lain..
Selalu semangat berbagi tanpa pamrih..
Selalu Ridho dengan segala ketentuan yang ALLAH berikan untuk kita..
Termasuk saat kita dimusuhi....
Dibenci....
tdk apa"...berarti Dosa kita, jadi ada yang tanggung π
Di dzolimi......
Wah...ini dia saatnya doa-doa kita tak ada batasnya dengan Sang Pemberi, Pengasih Penyayang...
ALLAH Arrahman Arrahiim...
PASTIKAN ITU
Ayo berusaha selalu menjaga kesehatan hati mulai detik ini.
Semoga tidak ada lagi rasa benci atau kecewa di hati kita.
Awali hari dengan Bismillah... dan akhiri hari dengan Alhamdulillaah...
Semoga ALLAH Ridho dengan niat kita untuk selalu Membersihkan Hati.
Barokallaahu fiik
JENIUSNYA RASULULLAH tentang KESEHATAN
"Sembuhkan sakit hatimu, maka akan sembuh seluruh tubuhmu"
Ada orang yang punya sakit hati yang benar-benar kronis krn :
Benci sekali........
Dendam sekali....
Tdk suka sekali...
Sedih sekali.........
Kecewa sekali.....
Semua itu dianggap serius, sampai sakitnya berdampak pada tubuh...
Begitu muncul dalam bentuk penyakit kanker, diabetes, sakit jantung, baru diatasi....
Dan yang diatasi pun hanya dipermukaannya saja...
Diatasi dengan operasi, obat Herbal.. bertahun-tahun bahkan seumur hidup, kemo, radiasi, Semua yang membuat sel-sel tubuh luluh lantak.
Tapi akar masalahnya, tidak diatasi..
Akar masalahnya adalah, hati yang sakit dan semakin rusak...
Kemudian merusak seluruh jaringan tubuh...
Darah tetap dibiarkan asam.
Kondisi tubuh asam.
Pikiran tetap stress & jiwa tdk tenang.
Dendam masih banyak,
Kecewa masih berlanjut,
Perasaan masih tdk enak jg benci masih kuat.
*SECARA TIDAK LANGSUNG, KITA MEMBUNUH DIRI SENDIRI*
Serius.....?
Ingat Rasulullah Shallallahu'alaihi wassalam.. pernah berkata :
"Ada segumpal daging yang jika ia baik, maka seluruh tubuh akan baik, dan kalau ia buruk maka seluruh tubuh akan buruk"
Itulah "H A T I"
Seharusnya ia selalu ada dalam kondisi indah dan baik.
Selalu ikhlas, menerima ketentuan ALLAH....
bersyukur, Tulus berbagi, dan Bahagia bersama...
Seperti anak yang selalu bahagia dan tertawa, seperti itulah kondisi hati kita seharusnya.
Hati perlu terus dicuci...dan di bersihkan.
*Tanda hati bersih:
Selalu bahagia atas kebahagiaan orang lain..
Selalu semangat berbagi tanpa pamrih..
Selalu Ridho dengan segala ketentuan yang ALLAH berikan untuk kita..
Termasuk saat kita dimusuhi....
Dibenci....
tdk apa"...berarti Dosa kita, jadi ada yang tanggung π
Di dzolimi......
Wah...ini dia saatnya doa-doa kita tak ada batasnya dengan Sang Pemberi, Pengasih Penyayang...
ALLAH Arrahman Arrahiim...
PASTIKAN ITU
Ayo berusaha selalu menjaga kesehatan hati mulai detik ini.
Semoga tidak ada lagi rasa benci atau kecewa di hati kita.
Awali hari dengan Bismillah... dan akhiri hari dengan Alhamdulillaah...
Semoga ALLAH Ridho dengan niat kita untuk selalu Membersihkan Hati.
Barokallaahu fiik
Rabu, 07 Februari 2018
Tentang Usia
*Nasehat utk para jelita (jelang limapuluh tahun) & lolita (lolos limapuluh tahun):*
*UMURMU..40,50 TAHUN..?*
Firman Allah SWT : *"...Bukankah Kami telah memberimu umur sehingga kamu sempat mengingat bagi sesiapa yang mau mengingat?"* _(Fathir: 37)_
*"Allah tidak lagi memberi alasan bagi siapa yang telah dipanjangkan umurnya hingga 50 tahun"* _(HR.Bukhari)_
Al-Khattabi berkata : *"Maknanya, orang yg Allah panjangkan umurnya hingga 40,50,60 tahun, tidak diterima lagi keuzuran/alasan. Karena usia 40,50,60 tahun merupakan usia yang dekat dgn kematian,* maka inilah kesempatan *untuk memperbanyak taubat, beribadah dgn khusyuk,* dan
*bersiap-siap bertemu Allah."* _(Tafsir alQurthubi)_
*Fudhail bin Iyadh berkata* kepada seseorang yang telah mencapai umur 40, 50, 60 tahun, Maka nasihat Fudhail kepadanya : *"Berarti kamu berjalan menuju Tuhanmu, sekarang dan hampir sampai... Lakukan yang terbaik pada sisa usia senja-mu, lalu akan diampuni dosa-dosamu yang lalu. Tapi jika engkau masih berbuat dosa di usia senjamu, kamu pasti dihukum akibat dosa masa lalu dan masa kini sekaligus.."*
Maka para alim ulama memberi nasihat cara menjalani *umur yang sudah mencapai 40,50,60 tahun* :
*JANGAN banyak BERGURAU dan terjebak dalam hal-hal yang tidak ada manfaatnya untuk akhirat.*
*JANGAN berlebih-lebihan, BERHIAS, BERSOLEK, dan BERPAKAIAN.*
*JANGANLAH BERLEBIH-LEBIHAN makan, minum, dan berbelanja barang yg kurang diperlukan utk mendukung amal shalih.*
*JANGAN BERKAWAN dengan orang yang tidak menambah iman, ilmu, dan amal.*
*JANGAN banyak berjalan dan MELANCONG ke sana sini tanpa MANFAATNYA yg dapat mendekatkan diri pada kehidupan akhirat.*
*JANGAN gelisah, berkeluh kesah, dan kesal dengan kehidupan sehari-hari. Selalu penuhi diri dg rasa sabar dan bersyukur.*
*PERBANYAK doa mengharap keridhaan Allah agar Husnul Khatimah dan dijauhkan dari Su'ul Khatimah.*
*TAMBAHKAN ilmu agama, perbanyak mengingat kematian, dan bersiap menghadapinya.*
*Siapkan WASIAT dan lakukan PEMBAGIAN harta segera*
*Kerap menjalin SILATURAHIM dan merekatkan hubungan yang renggang sebelumnya.*
*MINTA MAAF dan berbuat baik terhadap pihak yang pernah dizalimi.*
*TINGKATKAN amal SOLEH terutama amal JARIYAH yang dapat terus memberi pahala dan syafa'at setelah kita mati.*
*MAAFkan kesalahan orang kepada kita walau seberat apapun kesalahan itu.*
*Bereskan segala HUTANG yang ada dan jangan buat HUTANG BARU walaupun untuk menolong orang lain.*
*Berhentilah dari semua MAKSIAT!*
*MATA, berhentilah memandang yg tidak halal bagimu*
*TANGAN, berhentilah dari meraih yg bukan hak mu*
*MULUT, berhentilah makan yg tidak baik dan yg tidak halal bagimu, berhentilah dari GHIBAH, FITNAH, dan berhentilah menyakiti hati orang lain*
*TELINGA, berhentilah mendengar hal-hal haram dan tak bermanfaat*
*Berbaik sangka lah kepada Allah atas segala sesuatu yg terjadi dan menimpa*
*Penuhi terus hati dan lisan kita dg istighfar & taubat utk diri sendiri, orang tua, dan semua orang beriman, di setiap saat dan setiap waktu.*
*Semoga bermanfaat bagi kita semua, walaupun Anda belum 50 tahun. karena...*
*KEMATIAN TIDAK MENGENAL UMUR.*
KH. Abdullah Gymnastiar
https://www.facebook.com/KH.Abdullah.Gymnastiar/posts/1605637172803183
*Bagus utk Kita bermuhasabah/introspeksi/Evaluasi DIRI*usia
*UMURMU..40,50 TAHUN..?*
Firman Allah SWT : *"...Bukankah Kami telah memberimu umur sehingga kamu sempat mengingat bagi sesiapa yang mau mengingat?"* _(Fathir: 37)_
*"Allah tidak lagi memberi alasan bagi siapa yang telah dipanjangkan umurnya hingga 50 tahun"* _(HR.Bukhari)_
Al-Khattabi berkata : *"Maknanya, orang yg Allah panjangkan umurnya hingga 40,50,60 tahun, tidak diterima lagi keuzuran/alasan. Karena usia 40,50,60 tahun merupakan usia yang dekat dgn kematian,* maka inilah kesempatan *untuk memperbanyak taubat, beribadah dgn khusyuk,* dan
*bersiap-siap bertemu Allah."* _(Tafsir alQurthubi)_
*Fudhail bin Iyadh berkata* kepada seseorang yang telah mencapai umur 40, 50, 60 tahun, Maka nasihat Fudhail kepadanya : *"Berarti kamu berjalan menuju Tuhanmu, sekarang dan hampir sampai... Lakukan yang terbaik pada sisa usia senja-mu, lalu akan diampuni dosa-dosamu yang lalu. Tapi jika engkau masih berbuat dosa di usia senjamu, kamu pasti dihukum akibat dosa masa lalu dan masa kini sekaligus.."*
Maka para alim ulama memberi nasihat cara menjalani *umur yang sudah mencapai 40,50,60 tahun* :
*JANGAN banyak BERGURAU dan terjebak dalam hal-hal yang tidak ada manfaatnya untuk akhirat.*
*JANGAN berlebih-lebihan, BERHIAS, BERSOLEK, dan BERPAKAIAN.*
*JANGANLAH BERLEBIH-LEBIHAN makan, minum, dan berbelanja barang yg kurang diperlukan utk mendukung amal shalih.*
*JANGAN BERKAWAN dengan orang yang tidak menambah iman, ilmu, dan amal.*
*JANGAN banyak berjalan dan MELANCONG ke sana sini tanpa MANFAATNYA yg dapat mendekatkan diri pada kehidupan akhirat.*
*JANGAN gelisah, berkeluh kesah, dan kesal dengan kehidupan sehari-hari. Selalu penuhi diri dg rasa sabar dan bersyukur.*
*PERBANYAK doa mengharap keridhaan Allah agar Husnul Khatimah dan dijauhkan dari Su'ul Khatimah.*
*TAMBAHKAN ilmu agama, perbanyak mengingat kematian, dan bersiap menghadapinya.*
*Siapkan WASIAT dan lakukan PEMBAGIAN harta segera*
*Kerap menjalin SILATURAHIM dan merekatkan hubungan yang renggang sebelumnya.*
*MINTA MAAF dan berbuat baik terhadap pihak yang pernah dizalimi.*
*TINGKATKAN amal SOLEH terutama amal JARIYAH yang dapat terus memberi pahala dan syafa'at setelah kita mati.*
*MAAFkan kesalahan orang kepada kita walau seberat apapun kesalahan itu.*
*Bereskan segala HUTANG yang ada dan jangan buat HUTANG BARU walaupun untuk menolong orang lain.*
*Berhentilah dari semua MAKSIAT!*
*MATA, berhentilah memandang yg tidak halal bagimu*
*TANGAN, berhentilah dari meraih yg bukan hak mu*
*MULUT, berhentilah makan yg tidak baik dan yg tidak halal bagimu, berhentilah dari GHIBAH, FITNAH, dan berhentilah menyakiti hati orang lain*
*TELINGA, berhentilah mendengar hal-hal haram dan tak bermanfaat*
*Berbaik sangka lah kepada Allah atas segala sesuatu yg terjadi dan menimpa*
*Penuhi terus hati dan lisan kita dg istighfar & taubat utk diri sendiri, orang tua, dan semua orang beriman, di setiap saat dan setiap waktu.*
*Semoga bermanfaat bagi kita semua, walaupun Anda belum 50 tahun. karena...*
*KEMATIAN TIDAK MENGENAL UMUR.*
KH. Abdullah Gymnastiar
https://www.facebook.com/KH.Abdullah.Gymnastiar/posts/1605637172803183
*Bagus utk Kita bermuhasabah/introspeksi/Evaluasi DIRI*usia
Jumat, 26 Januari 2018
Menjadi baik, tanpa menjelekkan yang lain
Menjadi Besar Tanpa Mengecilkan orang lain.
Seorang Guru membuat garis sepanjang 1 meter di papan tulis, lalu berkata :
"Anak-anak, coba perpendek garis ini!"
Anak pertama maju ke depan, ia menghapus 20 cm dari garis itu menjadi 80 cm. Pak Guru mempersilakan anak ke 2. Ia pun melakukan hal yang sama, sekarang garisnya tinggal 60 cm. Anak ke 3 dan ke 4 pun maju kedepan me lakukan hal yang sama, hingga garis itu tinggal 20 cm.
Terakhir, seorang anak yang bijak maju kedepan. Ia tidak mengurangi garis yang sudah tinggal 20 cm, namun membuat garis baru sepanjang 120 cm, lebih panjang dari garis yg pertama. Sang Guru menepuk bahunya,
"Kamu memang bijak, untuk membuat garis itu menjadi pendek, tak perlu menghapusnya, cukup membuat garis lain yg lebih panjang, maka garis pertama akan menjadi lebih pendek dgn sendirinya."
Untuk menjadi yang terbaik tak perlu menjatuhkan, menyingkirkan atau menjelekkan pihak lain. Cukup lakukan kebaikan yang lebih baik secara konsisten.
Biarkan waktu yang akan membuktikan kualitas kita."Permata akan tetap bersinar meskipun terpendam dalam lumpur yang gelap pekat."
"Majulah Tanpa Menyingkirkan, Naiklah Tinggi Tanpa Menjatuhkan, Jadilah Baik Tanpa Harus Menjelekkan dan Jadilah Benar Tanpa Harus Menyalahkan Orang Lain"
Mungkin cerita ini fiktif, tapi Kita bisa ambil pesan moralnya.
Salam buat semuanya. Selamat berkarya.
Seorang Guru membuat garis sepanjang 1 meter di papan tulis, lalu berkata :
"Anak-anak, coba perpendek garis ini!"
Anak pertama maju ke depan, ia menghapus 20 cm dari garis itu menjadi 80 cm. Pak Guru mempersilakan anak ke 2. Ia pun melakukan hal yang sama, sekarang garisnya tinggal 60 cm. Anak ke 3 dan ke 4 pun maju kedepan me lakukan hal yang sama, hingga garis itu tinggal 20 cm.
Terakhir, seorang anak yang bijak maju kedepan. Ia tidak mengurangi garis yang sudah tinggal 20 cm, namun membuat garis baru sepanjang 120 cm, lebih panjang dari garis yg pertama. Sang Guru menepuk bahunya,
"Kamu memang bijak, untuk membuat garis itu menjadi pendek, tak perlu menghapusnya, cukup membuat garis lain yg lebih panjang, maka garis pertama akan menjadi lebih pendek dgn sendirinya."
Untuk menjadi yang terbaik tak perlu menjatuhkan, menyingkirkan atau menjelekkan pihak lain. Cukup lakukan kebaikan yang lebih baik secara konsisten.
Biarkan waktu yang akan membuktikan kualitas kita."Permata akan tetap bersinar meskipun terpendam dalam lumpur yang gelap pekat."
"Majulah Tanpa Menyingkirkan, Naiklah Tinggi Tanpa Menjatuhkan, Jadilah Baik Tanpa Harus Menjelekkan dan Jadilah Benar Tanpa Harus Menyalahkan Orang Lain"
Mungkin cerita ini fiktif, tapi Kita bisa ambil pesan moralnya.
Salam buat semuanya. Selamat berkarya.
Jumat, 05 Januari 2018
PERKAWINAN BAIK
ππππππππππ
*Dua Orang Baik, tapi Mengapa Perkawinan nya Tidak Bahagia..?*
________________________
Ibu saya adalah seorang yang sangat baik, sejak kecil saya melihatnya begitu gigih menjaga keutuhan keluarga. Ia selalu bangun dini hari, memasak bubur untuk ayah karena lambung ayah kurang baik.
Setelah itu, masih harus memasak nasi untuk anak-anak yang sedang dalam masa pertumbuhan...
Setiap sore, ibu selalu menyikat panci supaya tidak ada noda sedikitpun.
Menjelang malam, dengan giat ibu membersihkan rumah agar tidak berdebu.
Ibu adalah seorang wanita yang sangat rajin. Namun, di mata ayah, ibu bukan pasangan yang baik. Tidak hanya sekali ayah menyatakan kesepian dalam perkawinan, tapi saya tidak memahaminya...
Ayah saya adalah seorang laki-laki yang bertanggung jawab. Ia tidak merokok, tidak minum-minuman keras, serius dalam pekerjaan, setiap hari berangkat kerja tepat waktu dan saat libur ayah punya waktu untuk mengantar kami ke sekolah. Ia seorang ayah yang penuh tanggung jawab, mendorong anak-anak untuk berprestasi dalam pelajaran.
Ayah adalah seorang laki-laki yang baik di mata anak-anak, ia besar seperti langit, menjaga kami, melindungi kami dan mendidik kami.
Hanya saja, di mata ibu, ia bukan pasangan yang baik. Kerap kali saya melihat ibu menangis terisak secara diam-diam.
Saya melihat dan mendengar ketidakberdayaan dalam perkawinan ayah dan ibu, sekaligus merasakan betapa baiknya mereka. Seharusnya mereka layak mendapat perkawinan yang baik. Saya bertanya pada diri sendiri, *"Dua orang yang baik mengapa tidak diiringi dengan perkawinan yang bahagia?"*
Setelah dewasa, akhirnya saya memasuki perkawinan dan perlahan-lahan saya mengetahui jawaban itu...
Di masa awal perkawinan, saya juga sama seperti ibu, berusaha menjaga keutuhan keluarga, rajin bekerja dan mengatur rumah dengan sungguh2 berusaha memelihara perkawinan sendiri.
Anehnya, saya tidak merasa bahagia dan suamiku sepertinya juga tidak bahagia. Saya merenung, mungkin rumah kurang bersih, masakan tidak enak, lalu dengan giat saya membersihkan rumah dan memasak dengan sepenuh hati.
Namun, rasanya, kami berdua tetap tidak bahagia. Hingga suatu hari, ketika saya sedang sibuk membersihkan rumah, suami saya berkata, "temani aku sejenak mendengar alunan musik!"
Dengan mimik tidak senang saya berkata, "Apa tidak melihat masih ada separoh lantai lagi yang belum dipel?"
Begitu kata-kata ini terlontar, saya pun termenung, kata-kata yang sangat tidak asing di telinga, dalam perkawinan ayah dan Ibu. Saya sedang mempertunjuk kan kembali perkawinan ayah dan ibu, sekaligus mengulang kembali ketidakbahagiaan dalam perkawinan mereka. Ada beberapa kesadaran muncul...
Saya hentikan sejenak pekerjaan saya, lalu memandang suamiku, dan teringat akan ayah yang tidak mendapat apa yang dia butuhkan dalam perkawinannya.
Waktu ibu habis untuk membersihkan rumah pada hal yg dibutuhkan ayah adalah menemaninya. Terus menerus mengerjakan urusan rumah tangga adalah cara ibu dalam mempertahankan perkawinan. Ia memberi ayah sebuah rumah yang bersih namun ibu jarang menemani ayah. Ia berusaha mencintai ayah dengan caranya.
"KESADARAN MEMBUAT SAYA MEMBUAT KEPUTUSAN YANG SAMA".
Saya hentikan sejenak pekerjaan saya, lalu duduk di sisi suami, menemaninya mendengar musik, dan dari kejauhan, saat memandangi kain pel di atas lantai seperti menatapi nasib ibu.
Saya bertanya pada suamiku, "Apa yang kau butuhkan?"
"Aku membutuhkanmu untuk menemaniku... Rumah kotor sedikit tidak apa-apa.." ujar suamiku".
Saya kira dia perlu rumah yang bersih, ada yang memasak, dst.
"Yang paling kuharapkan adalah kau bisa lebih sering menemaniku".
Ternyata sia-sia semua pekerjaan yang saya lakukan, hasilnya benar-benar membuat saya terkejut. Kami meneruskan menikmati kebutuhan masing-masing, dan baru saya sadari ternyata dia juga telah banyak melakukan pekerjaan yang sia-sia, kami memiliki cara masing-masing bagaimana mencintai, namun, bukannya cara yang diinginkan pasangan kita.
"Sejak itu, saya menderetkan sebuah daftar kebutuhan suami, dan meletakkanya di atas meja. Begitu juga suamiku, dia menderetkan sebuah daftar kebutuhanku".
Puluhan kebutuhan yang panjang dan jelas. Misal: Waktu senggang menemani pihak kedua mendengar musik, ketempat ibadah bersama, saling memeluk setiap pagi, pergi ketempat sport bersama, memberi sentuhan selamat jalan bila berangkat, dstnya.
Beberapa hal cukup mudah dilaksanakan, tapi ada juga yang sulit. Misal: "dengarkan aku, jangan memberi komentar". Ini adalah kebutuhan suami.
Kalau saya memberinya usul, dia bilang dirinya merasa tampak seperti orang bodoh. Menurutku, ini benar-benar masalah gengsi laki-laki.
Saya juga meniru suami tidak memberikan usul, kecuali dia bertanya, kalau tidak saya hanya mendengarkan dengan serius...
Bagi saya ini benar-benar sebuah jalan yang sulit dipelajari, namun jauh lebih bermakna dalam pernikahan kami...
Bertanya pada pasangan kita,
"Apa yang kau inginkan?" ternyata dapat menghidupkan dan membahagia kan pernikahan".
Kini, saya tahu kenapa perkawinan ayah dan ibu tidak bisa bahagia, "MEREKA TERLALU BERSIKERAS MENGGUNAKAN CARA SENDIRI DALAM MENCINTAI PASANGANNYA, BUKAN MENCINTAI PASANGANNYA DENGAN CARA YANG DIINGINKAN PASANGANNYA".
Kita mungkin sangat Hb lelah melayani pasangan kita, namun dia tidak menghargai... Akhirnya kita kecewa dan hancur.
"SETIAP ORANG PANTAS DAN LAYAK MEMILIKI SEBUAH PERKAWINAN YANG BAHAGIA".
asalkan cara yang kita pakai itu tepat, menjadi orang yang dibutuhkan oleh pasangan kita. Semoga Allah memberkahi keluarga kita. Aamiin..
--------------------------------------
Disarikan ulang oleh
Taruna Quran Foundation
*Dua Orang Baik, tapi Mengapa Perkawinan nya Tidak Bahagia..?*
________________________
Ibu saya adalah seorang yang sangat baik, sejak kecil saya melihatnya begitu gigih menjaga keutuhan keluarga. Ia selalu bangun dini hari, memasak bubur untuk ayah karena lambung ayah kurang baik.
Setelah itu, masih harus memasak nasi untuk anak-anak yang sedang dalam masa pertumbuhan...
Setiap sore, ibu selalu menyikat panci supaya tidak ada noda sedikitpun.
Menjelang malam, dengan giat ibu membersihkan rumah agar tidak berdebu.
Ibu adalah seorang wanita yang sangat rajin. Namun, di mata ayah, ibu bukan pasangan yang baik. Tidak hanya sekali ayah menyatakan kesepian dalam perkawinan, tapi saya tidak memahaminya...
Ayah saya adalah seorang laki-laki yang bertanggung jawab. Ia tidak merokok, tidak minum-minuman keras, serius dalam pekerjaan, setiap hari berangkat kerja tepat waktu dan saat libur ayah punya waktu untuk mengantar kami ke sekolah. Ia seorang ayah yang penuh tanggung jawab, mendorong anak-anak untuk berprestasi dalam pelajaran.
Ayah adalah seorang laki-laki yang baik di mata anak-anak, ia besar seperti langit, menjaga kami, melindungi kami dan mendidik kami.
Hanya saja, di mata ibu, ia bukan pasangan yang baik. Kerap kali saya melihat ibu menangis terisak secara diam-diam.
Saya melihat dan mendengar ketidakberdayaan dalam perkawinan ayah dan ibu, sekaligus merasakan betapa baiknya mereka. Seharusnya mereka layak mendapat perkawinan yang baik. Saya bertanya pada diri sendiri, *"Dua orang yang baik mengapa tidak diiringi dengan perkawinan yang bahagia?"*
Setelah dewasa, akhirnya saya memasuki perkawinan dan perlahan-lahan saya mengetahui jawaban itu...
Di masa awal perkawinan, saya juga sama seperti ibu, berusaha menjaga keutuhan keluarga, rajin bekerja dan mengatur rumah dengan sungguh2 berusaha memelihara perkawinan sendiri.
Anehnya, saya tidak merasa bahagia dan suamiku sepertinya juga tidak bahagia. Saya merenung, mungkin rumah kurang bersih, masakan tidak enak, lalu dengan giat saya membersihkan rumah dan memasak dengan sepenuh hati.
Namun, rasanya, kami berdua tetap tidak bahagia. Hingga suatu hari, ketika saya sedang sibuk membersihkan rumah, suami saya berkata, "temani aku sejenak mendengar alunan musik!"
Dengan mimik tidak senang saya berkata, "Apa tidak melihat masih ada separoh lantai lagi yang belum dipel?"
Begitu kata-kata ini terlontar, saya pun termenung, kata-kata yang sangat tidak asing di telinga, dalam perkawinan ayah dan Ibu. Saya sedang mempertunjuk kan kembali perkawinan ayah dan ibu, sekaligus mengulang kembali ketidakbahagiaan dalam perkawinan mereka. Ada beberapa kesadaran muncul...
Saya hentikan sejenak pekerjaan saya, lalu memandang suamiku, dan teringat akan ayah yang tidak mendapat apa yang dia butuhkan dalam perkawinannya.
Waktu ibu habis untuk membersihkan rumah pada hal yg dibutuhkan ayah adalah menemaninya. Terus menerus mengerjakan urusan rumah tangga adalah cara ibu dalam mempertahankan perkawinan. Ia memberi ayah sebuah rumah yang bersih namun ibu jarang menemani ayah. Ia berusaha mencintai ayah dengan caranya.
"KESADARAN MEMBUAT SAYA MEMBUAT KEPUTUSAN YANG SAMA".
Saya hentikan sejenak pekerjaan saya, lalu duduk di sisi suami, menemaninya mendengar musik, dan dari kejauhan, saat memandangi kain pel di atas lantai seperti menatapi nasib ibu.
Saya bertanya pada suamiku, "Apa yang kau butuhkan?"
"Aku membutuhkanmu untuk menemaniku... Rumah kotor sedikit tidak apa-apa.." ujar suamiku".
Saya kira dia perlu rumah yang bersih, ada yang memasak, dst.
"Yang paling kuharapkan adalah kau bisa lebih sering menemaniku".
Ternyata sia-sia semua pekerjaan yang saya lakukan, hasilnya benar-benar membuat saya terkejut. Kami meneruskan menikmati kebutuhan masing-masing, dan baru saya sadari ternyata dia juga telah banyak melakukan pekerjaan yang sia-sia, kami memiliki cara masing-masing bagaimana mencintai, namun, bukannya cara yang diinginkan pasangan kita.
"Sejak itu, saya menderetkan sebuah daftar kebutuhan suami, dan meletakkanya di atas meja. Begitu juga suamiku, dia menderetkan sebuah daftar kebutuhanku".
Puluhan kebutuhan yang panjang dan jelas. Misal: Waktu senggang menemani pihak kedua mendengar musik, ketempat ibadah bersama, saling memeluk setiap pagi, pergi ketempat sport bersama, memberi sentuhan selamat jalan bila berangkat, dstnya.
Beberapa hal cukup mudah dilaksanakan, tapi ada juga yang sulit. Misal: "dengarkan aku, jangan memberi komentar". Ini adalah kebutuhan suami.
Kalau saya memberinya usul, dia bilang dirinya merasa tampak seperti orang bodoh. Menurutku, ini benar-benar masalah gengsi laki-laki.
Saya juga meniru suami tidak memberikan usul, kecuali dia bertanya, kalau tidak saya hanya mendengarkan dengan serius...
Bagi saya ini benar-benar sebuah jalan yang sulit dipelajari, namun jauh lebih bermakna dalam pernikahan kami...
Bertanya pada pasangan kita,
"Apa yang kau inginkan?" ternyata dapat menghidupkan dan membahagia kan pernikahan".
Kini, saya tahu kenapa perkawinan ayah dan ibu tidak bisa bahagia, "MEREKA TERLALU BERSIKERAS MENGGUNAKAN CARA SENDIRI DALAM MENCINTAI PASANGANNYA, BUKAN MENCINTAI PASANGANNYA DENGAN CARA YANG DIINGINKAN PASANGANNYA".
Kita mungkin sangat Hb lelah melayani pasangan kita, namun dia tidak menghargai... Akhirnya kita kecewa dan hancur.
"SETIAP ORANG PANTAS DAN LAYAK MEMILIKI SEBUAH PERKAWINAN YANG BAHAGIA".
asalkan cara yang kita pakai itu tepat, menjadi orang yang dibutuhkan oleh pasangan kita. Semoga Allah memberkahi keluarga kita. Aamiin..
--------------------------------------
Disarikan ulang oleh
Taruna Quran Foundation
Langganan:
Postingan (Atom)